Terkat keputusan pemerintah menaikkan tarif listrik untuk kelompok orang kaya, menurut ekonom senior DR Rizal Ramli: ngawur.
Ekonom senior, Rizal Ramli
Mantan Menko Ekuin era Presiden Gus Dur ini, mempertanyakan kenaikan tarif listrik harus ditanggung rakyat, namun menyebut adanya elemen untuk membayar TOP dari over supply 35 GW (giga watt).
“Di kenaikan itu, ada elemen untuk membayar TOP dari over supply 35 GW?” tulis Bang RR, sapaan akrab Rizal Ramli.
Rizal Ramli lantas menyebut kebijakan naiknya tarif listrik merupakan kebijakan yang serampangan dan ngawur.
Menurutnya, kenaikan tersebut didasarkan pada ekonomi yang tengah melejit.
“Serampangan ya, ngawur bikin planning, berdasarkan ekonomi meroket,” ujarnya.
Namun, kata Rizal, saat supply listrik konsumen telah melebihi batas, pemerintah dan PLN malah meminta konsumen untuk urunan membayar.
“Pas over supply konsumen disuruh urunan,” ungkapnya.
Rizal pun lantas menyindir bahwa yang bertindak ngawur malah dibebaskan dari tanggung jawab.
“Yang ngawur bebas tanggung jawab,” pungkasnya.