Investor asing maupun dalam negeri masih tertarik dengan surat berharga yang dikeluarkan pemerintah Indonesia. Mau tahu kabarnya?
Kementerian Keuangan
Nilai pemesanan Saving Bond Ritel (SBR) seri SBR011 hingga Rabu sore mencapai Rp7,8 triliun, memecahkan rekor pemesanan SBR yang non-tradable.
“Hari ini kita berhasil memecahkan rekor penerbitan SBR ritel yang non-tradable, jadi rekor sebelumnya ada di Rp7,5 triliun. Nah sore ini kita sudah mencapai Rp7,8 triliun,” kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Deni Ridwan dalam temu wicara daring ORASI "Jalankan Hobi Tak Luput Investasi" di Jakarta, Rabu (8/6/2022).
SBR Ritel merupakan salah satu upaya pemerintah melakukan financial deepening guna menjaga kondisi pasar keuangan domestik pada masa pandemi COVID-19. Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di SBR011 dan bersama-sama berpartisipasi dalam pembiayaan APBN termasuk membantu pemulihan ekonomi negeri.
“Konsistensi pemerintah untuk penerbitan SBR Ritel secara reguler dilakukan sebagai upaya pemenuhan target APBN sekaligus memberikan alternatif investasi yang aman bagi masyarakat,” ujarnya.
Profit yang didapat dari penerbitan SBR, lanjutnya, akan sepenuhnya digunakan untuk pembiayaan APBN dengan tiga fokus utama yakni penanganan COVID-19 dari sisi kesehatan, penyediaan social savety net untuk membantu masyarakat yang paling terdampak pandemi , dan mendukung dunia usaha untuk pulih dengan cepat.