Pandemi Sisakan Luka Memar Perekonomian Indonesia

Efek krisis Covid-19 ini sebagian besar mengenai sisi produksi mengakibatkan sebagian besar provinsi mengalami penurunan produktivitas tenaga kerja. Sehingga sulit pulih dalam jangka pendek.

Pandemi Sisakan Luka Memar Perekonomian Indonesia

Menteri PPN/Kepala BAPPENAS RI Suharso Monoarfa dalam Rapat Kerja dengan Komite IV DPD RI. (Bagian Pemberitaan dan Media DPD RI)

Wowsiap.com - Menteri PPN/Kepala BAPPENAS RI Suharso Monoarfa mengungkapkan walaupun kasus Covid-19 di Indonesia dan global terus menurun, tetapi pandemi menyisakan luka memar dalam perekonomian indonesia.

“Efek krisis Covid-19 ini sebagian besar mengenai sisi produksi mengakibatkan sebagian besar provinsi mengalami penurunan produktivitas tenaga kerja. Sehingga sulit pulih dalam jangka pendek,” katanya dalam Rapat Kerja dengan Rapat Kerja Komite IV di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6).

Terlebih, belum usai pandemic, dunia menghadapi tantangan baru. Dimana tensi geopolitik Rusia dan Ukraina menyebabkan Indeks Resiko Geopolitik meningkat, yang kira-kira setara dengan perang teluk. 

“Efek jangka menengah pandemi Covid-19 dan tensi geopolitik mengakibatkan Pertumbuhan Ekonomi Potensial dan Total Factor Productivity (TFP) semakin tertekan. Selain itu, Trajektori Ekonomi Jangka Menengah-Panjang sulit kembali jika ekonomi hanya tumbuh moderat,” ujarnya.
 
Selain itu, lanjutnya, akibat dari krisis Covid-19 dan tensi geopolitik, gap semakin melebar. Pertumbuhan ekonomi 5 persen tidak dapat mengembalikan level PDB pada trajektori tanpa krisis, diperlukan pertumbuhan ekonomi tinggi melalui transformasi ekonomi.

“Trajektori diperkirakan dapat kembali pada 2030. Risiko Stagflasi (Pertumbuhan ekonomi stagnan dan inflasi tinggi) untuk Indonesia relatif rendah dan berada di bawah negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand,” tandasnya.

Namun, pertumbuhan produktivitas Indonesia perlu menjadi perhatian karena menjadi penyumbang risiko stagflasi yang cukup tinggi. “Terdapat risiko stagflasi jangka menengah-panjang, sehingga peningkatan produktivitas menjadi kunci,” tegasnya.

 

pandemi Covid-19 perekonomian krisis geopolitik