Kekuatan Indonesia akan difokuskan kepada jaminan pangan, air dan oksigen untuk dunia. Sehingga, Indonesia akan memastikan berkontribusi besar dalam menjaga hope of life penduduk bumi.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat bertemu dengan sejumlah pengusaha Arab Saudi di Mekkah, Selasa (17/5). (Bagian Pemberitaan dan Media DPD RI)
“Dengan begitu, Indonesia akan menjadi lumbung pangan sekaligus paru-paru dunia,” kata Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat bertemu dengan sejumlah pengusaha Arab Saudi di Mekkah, Selasa (17/5).
Menurutnya, kekuatan Indonesia akan difokuskan kepada jaminan pangan, air dan oksigen untuk dunia. Sehingga, Indonesia akan memastikan berkontribusi besar dalam menjaga hope of life penduduk bumi.
“Di dalam negeri, DPD RI sekarang memang fokus memantik kesadaran nasional akan pentingnya membangun keunggulan komparatif yang dimiliki Indonesia. Hal ini sebagai salah satu daya saing, sekaligus positioning Indonesia dalam konstelasi global,” ujarnya.
Dimana Indonesia mempunyai iklim yang bagus. Berada di garis katulistiwa dan memiliki keanekaragaman hayati dan potensi maritim yang begitu besar serta spot pariwisata yang luar biasa.
“Ini yang terus kami dorong di Indonesia. Nenek moyang bangsa Indonesia adalah perpaduan antara masyarakat maritim dan agraris,” tandasnya. Adapun owner Al-Mihrab Abdurrahman Abdullah Al Rajhi berharap, apa yang didorong oleh LaNyalla dapat terwujud.
Sehingga ke depan, perusahaan investasi yang bergerak di pembangunan gedung pencakar langit itu akan masuk ke Indonesia. Yakni untuk membuat tower ikonik di Indonesia.
“Insya Allah kami ingin membangun tower dengan tinggi 99 lantai, sesuai angka Asmaul Husna, sehingga menjadi bangunan ikonik di Indonesia, yang mayoritas penduduknya muslim,” tegas Abdurrahman.
Lumbung Pangan
Sementara itu, Mohamed Qaid Saeed, owner First International Company yang bergerak di sektor pangan, menyambut baik upaya mendorong Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Sehingga pihaknya bisa mempertimbangkan Indonesia sebagai alternatif untuk pemenuhan kebutuhan mereka.
Saeed mencontohkan, kebutuhan kambing untuk Arab Saudi dalam setahun mencapai 15 juta ekor. Selama ini dipasok dari Australia dan beberapa negara Afrika.
“Itu baru satu komoditas. Jika Indonesia mampu menjadi pemasok, tentu akan lebih dekat daripada Australia,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, ada tujuh perusahaan besar di Saudi yang bergerak sebagai penyuplai pangan.
Dalam kunjungannya ke Arab Saudi, adalah untuk melihat langsung kesiapan akomodasi, transportasi dan layanan kesehatan jamaah haji Indonesia. Selain itu membicarakan sejumlah permasalahan yang melingkupi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Yakni dari beberapa daerah di Indonesia, khususnya Provinsi NTB, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dijadawalkan pada Rabu (18/5), LaNyalla akan bertemu sejumlah PMI di Kota Jeddah.
Termasuk PMI yang sedang ditampung di shelter yang difasilitasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah.