
Wowsiap.com - Penggelaran infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), menjadi salah satu dari enam pilar utama Kota Cerdas atau Smart City. Dimana infrastruktur TIK hulu antara lain berupa fiber optic di darat dan di laut di seluruh Indonesia.
“Kemudian, pembangunan fiberlink dan microwave link, penempatan satelit high throughput di angkasa kita, hingga pada pembangunan base transceiver station yang menghadirkan layanan sinyal telekomunikasi dan akses internet,” kata Menkominfo Johnny G. Plate di Jakarta, kemarin.
Sedangkan infrastruktur hilir seperti juga terkait dengan cloud computing di ICT Infrastructure downstream, internet of thing (IoT), hingga artificial intelligent. Menurutnya, Kominfo akan memberikan pendampingan dan asistensi dalam pemanfaatan teknologi digital bagi pemerintah daerah di semua level.
“Namun, pendampingan dan asistensi itu tidak cukup jika willingness (keinginan) serta kebijakan pemimpin di pemerintah daerah belum optimal. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo mendorong penerapan kerangka Kota Cerdas yang komprehensif melalui enam pilar utama,” ujarnya.
Pertama adalah Smart Governance. Kedua, Smart Infrastructure upstream dan downstream. Downstream itu misalnya pusat data. Kemudian, yang ketiga Smart Economy termasuk e-Commerce dan fintech.
“Keempat, Smart Living, kelima yakni Smart People (Talent) dan keenam adalah Smart Environment. Saat ini sudah banyak kota-kota di dunia yang berhasil menerapkan kerangka pengembangan Kota Cerdas, sebagai solusi atas permasalahan urban yang mereka hadapi,” tandasnya.
Analisis
Misalnya, Kota Jinan di Tiongkok telah meluncurkan Jinan Traffic Train sebagai ekosistem manajemen transportasi yang cerdas dan self-learning. Sehingga mampu secara real-time mempengaruhi rambu lalu lintas, menganalisis secara rinci perilaku pengendara dan menilai kepadatan lalu lintas.
“Untuk kemudian bisa ditindaklanjuti dengan pengambilan kebijakan lalu lintas yang akurat dan tepat,” jelasnya. Tidak hanya itu, banyak solusi teknologi terapan lain yang bisa dikembangkan dalam kerangka Smart City.
Antara lain penggunaan sensor IoT untuk monitoring dan manajemen kualitas air bersih serta pendekatan teknologi hijau berbasis digital. Dimana kini makin banyak diadopsi berbagai negara.
“Tentunya, ke semua solusi teknologi tersebut dapat diimplementasikan dan berhasil. Karena terdapat kebijakan strategis dari masing-masing kepala daerah,” tukasnya