KKP Tangkap Dua Kapal Ikan Asing Berbendera Malaysia, Selamatkan Potensi Kerugian Rp19,9 Miliar
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: Bagian Pemberitaan MPR RI)

Wowsiap.com - Harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, cenderung tidak berlaku dalam kehidupan riil. Selain itu, stok minyak goreng juga masih langka.

”Sehingga, masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia masih harus mengantre panjang untuk mendapatkan minyak goreng,” kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Jumat (8/4).

Oleh karena itu, dia meminta pemerintah - dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Dinas Perdagangan dan Satuan Tugas Pangan - untuk segera mengatasi kondisi krisis minyak goreng tersebut. Yakni dengan melakukan operasi pasar ke seluruh pasar tradisional dan modern.

“Sekaligus meminta agen-agen pendistribusi minyak goreng hingga penjual minyak goreng, untuk berpartisipasi langsung memperbaiki kondisi tersebut. Dinas Perdagangan dan Satgas Pangan juga harus ikut menstabilisasikan harga minyak goreng di pasaran,” ujarnya.

Serta melaporkan apabila ada oknum-oknum yang sengaja menaikkan harga minyak goreng di atas HET atau menyimpan stok minyak goreng. Apalagi dalam jumlah yang banyak.

“Bila kejadiannya demikian, maka perlu untuk ditindak tegas oleh aparat kepolisian. Kemendag, pemda dan Satgas Pangan juga harus menelusuri proses distribusi penyebab terjadinya kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng tersebut,” tandasnya.

Segera menyalurkan minyak goreng di pasaran, agar masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan minyak goreng. Selain itu, Kemendag dan pemda perlu terus mengajak masyarakat untuk tidak panic buying terhadap kelangkaan minyak goreng.

“Namun pemerintah juga harus memastikan dan menjamin bahwa stok dan harga minyak goreng di pasaran tersedia. Selain itu, sesuai dengan ambang batas harga yang telah ditentukan,” tegasnya.