KKP Tangkap Dua Kapal Ikan Asing Berbendera Malaysia, Selamatkan Potensi Kerugian Rp19,9 Miliar
Nusantara Expert Group Meeting dengan tema Planning and Developing a New Green and Livable City: Identifying Relevant Next Practices. (Dok. Tim Informasi dan Komunikasi Tim Transisi IKN)

Wowsiap.com – Untuk mewujudkan visi sebagai kota hijau dan inklusif, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bertukar pengetahuan, pengalaman, konsep dan ide. Yakni dengan praktisi yang berpengalaman dalam menciptakan kota berkelanjutan dan layak huni di dunia.

“Kita berharap bisa menghasilkan kota yang smart, berkelanjutan dan tangguh. Ibu Kota Nusantara (IKN) akan mengembangkan teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan mutu kehidupan,” kata Ketua Bidang Koordinasi Transformasi Teknologi dan Inovasi Tim Transisi Pendukung Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan Ibu Kota Negara Mohammed Ali Berawi secara virtual, Selasa (21/6). 

Itu disampaikannya dalam rapat kerja perdana Nusantara Expert Group Meeting dengan tema Planning and Developing a New Green and Livable City: Identifying Relevant Next Practices. Acara tersebut diselenggarakan hasil kerja sama antara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Asian Development Bank (ADB) dan Department of Foreign Affairs and Trade Australian Government.

Menurutnya, teknologi smart city sebagai sarana pemampu untuk mewujudkan kota yang layak huni dan kualitas yang baik. Teknologi juga menjadi unsur penting demi meningkatkan mutu kehidupan orang-orangnya.

“IKN juga diharapkan menjadi kota hijau yang berkarbon negatif. Dari 260.000 hektar yang luasannya empat kali lipat dibandingkan Jakarta, sekitar 70 persen area dilestarikan sebagai hutan tropis,” ujarnya.

Kota ini memiliki potensi menjadi kota karbon netral bahkan karbon negatif yang menyerap karbon dioksida lebih banyak daripada yang dihasilkan. Mantan master planner Kota Sejong, Korea Selatan Kun Hyuck Ahn memberikan apresiasi pada rencana pembangunan IKN.

“Membangun kota baru membutuhkan waktu yang lama, lebih lama dari pembangunan perumahan biasa. Jadi jangan terburu-buru untuk memulai konstruksi,” tandas Kun Hyuck Ahn.

Permintaan
Oleh karena itu, pembangunan IKN perlu menciptakan permintaan untuk menarik orang datang ke ibu kota, terutama talenta yang mampu menyiapkan era baru kota cerdas. Adapun OIKN mengapresiasi berbagai masukan yang diberikan oleh para pakar pengembangan kota dan pelaku industri maju seperti kendaraan otonom, jagat virtual dan mobilitas udara mutakhir.

“Ibu kota baru terbuka bagi semua orang, investasi, manufaktur, periset, pendukung untuk membangun ekosistem smart city yang inklusif dan berkelanjutan,” tegas Ali Berawi.

OIKN juga menantikan bagaimana bisa melanjutkan titik awal ini, bersama-sama dapat membangun IKN dengan optimisme yang tinggi. Agenda perdana rangkaian kegiatan Nusantara Expert Group Meeting tersebut menghadirkan para pakar internasional bidang pengembangan kota.

Antara lain seperti Cheong Koon Hean (mantan CEO Dewan Perumahan dan Pengembangan Singapura), Annerieke Douma (Direktur Aliansi Global Ekonomi Sirkular), Halvard Dalheim (Sekolah Desain Arsitektur dan Perencanaan Universitas Sydney), Stephen Cairns (Direktur Program Laboratorium Kota Masa Depan ETH Zurich, Singapura).

Selain itu juga Dushko Bogunovich (Sekolah Arsitektur dan Perencanaan Universitas Auckland), dan Catherine Caruana-McManus (Direktur Pemasaran dan Strategi Meshed IoT). Kemudian, hadir pula praktisi dan pelaku industri teknologi maju yang membahas penerapan kendaraan otonom (autonomous vehicles), jagat virtual (metaverse) dan mobilitas udara mutakhir (advanced air mobility).

Antara lain Yasuyuki Fukuta (Direktur Smart Mobility Macnica), Barry Beagen (Project Jagat) dan Jungmin Won (Kepala Perencanaan dan Pengembangan Bisnis AAM Hyundai Motor Group).