
Wowsiap.com - Negara dinilai kekurangan orang beretika dan bermoral. Sehingga lembaga pendidikan perlu mencetak generasi yang berakhlak dan beradab.
“Bukan sekedar mencetak siswa atau santri yang cerdas saja. Karena negara krisis orang-orang yang memiliki etika, moral dan adab,” kata Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat meresmikan Gedung Yayasan DHMS Lamongan, Jawa Timur, Jumat (1/7).
Menurutnya, esensi dari tujuan pendidikan nasional adalah menghasilkan kaum terdidik atau intelektual yang beretika, yang bermoral dan berbudi pekerti luhur. Hal ini seperti yang dicontohkan oleh para pendiri bangsa.
“Pentingnya membumikan kembali semboyan yang digagas Ki Hajar Dewantoro. Yaitu Ing ngarso sung tulodo; Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani,” ujarnya
Dikatakan, mereka yang bermoral, beretika dan memiliki akhlaklah yang harus menjadi para pemimpin bangsa. Merekalah para hikmat yang memiliki kebijaksanaan.
“Merekalah yang harus ditimbang pendapatnya dalam musyawarah untuk menentukan arah perjalanan bangsa. Bukan mereka yang lahir dari pencitraan dan survei-survei yang dibuat untuk mempengaruhi persepsi publik,” tandasnya.
Karena popularitas sama sekali tidak ada hubungannya dengan etika, moral dan akhlak. Terlebih, akhlak dan adab adalah fondasi dari generasi bangsa. Tanpa akhlak dan adab, generasi bangsa ini tidak akan memiliki karakter dan ketahanan.
“Khususnya di tengah kondisi negara Indonesia yang semakin sekuler, liberal dan kapitalistik. Karena terus terang saja, negara ini telah meninggalkan Pancasila sebagai grondslag bangsa ini,” tegasnya.