KKP Tangkap Dua Kapal Ikan Asing Berbendera Malaysia, Selamatkan Potensi Kerugian Rp19,9 Miliar
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti. (Ist.)

Wowsiap.com - Sikap tegas Ketua DPR RI Puan Maharani yang berkomitmen mendorong Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA) masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2022, disambut positif. Sebab, hal tersebut merupakan kabar baik bagi kesejahteraan ibu dan anak.

“Saya sangat mendukung sikap tegas Bu Puan. Hal itu menunjukkan beliau sangat peduli pada kesehatan ibu dan anak serta peduli pada kesejahteraan ibu dan anak," kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti, Jumat (17/6).

Menurutnya, ketegasan itu juga menunjukkan komitmen untuk memperbaiki kualitas tumbuh kembang anak Indonesia. Apalagi, anak-anak yang sedang bertumbuh sekarang adalah potret kualitas masa depan bangsa.

"Saya mengapresiasi sikap Bu Puan sebagai pimpinan lembaga negara sekaligus juga seorang ibu. Karena berpikir panjang untuk masa depan anak-anak Indonesia," ujarnya.

Dikatakan, sebagai seorang perempuan dan seorang ibu sekaligus menjadi Ketua DPR RI, Puan dinilainya begitu peduli pada kesehatan dan kualitas hidup anak-anak dan perempuan Indonesia. Tentunya hal iti merupakan sesuatu yang layak diapresiasi.

"Saya juga sependapat dengan salah satu substansi RUU KIA, yaitu cuti hamil menjadi enam bulan. Sebab, idealnya cuti bagi ibu hamil yang melahirkan adalah enam bulan," tandasnya.

Sebulan
Namun jika itu dianggap perusahaan terlalu lama, maka setidaknya seorang pekerja perempuan yang akan melahirkan sudah cuti sebulan sebelum tanggal perkiraan melahirkan. Dan tiga bulan setelah melahirkan. 

"Karena ketika kehamilan berusia delapan bulan, seorang ibu maka tubuh akan semakin berat karena janin yang semakin bertumbuh. Kondisi tersebut membuat seorang ibu hamil kesulitan bernafas, susah tidur, hingga kelelahan," tegasnya.

Tentu saja untuk mengatasinya harus memperbanyak istirahat. Hal ini merupakan kunci untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya.

"Kalaupun harus bekerja - apalagi dengan perjalanan jauh dan naik kendaraan umum - maka kemungkinan si ibu akan sangat kelelahan. Oleh karena itu, solusi agar tetap bugar dan sehat addalah mengambil cuti minimal sebulan sebelum melahirkan," ucapnya.

Setelah persalinan, lanjutnya, seorang ibu juga akan kurang tidur atau kelelahan karena merawat bayi. Hal itu bisa berdampak pada tekanan emosional yang berpotensi menimbulkan baby blues atau bahkan depresi pasca melahirkan.

"Maka mengambil cuti pada masa-masa ini bisa memberikan kesempatan pada ibu yang melahirkan untuk istirahat, memulihkan diri dan fokus merawat bayi dengan memberikan ASI ekslusif. ASI sangat dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembangnya yang optimal," tukasnya.