KKP Tangkap Dua Kapal Ikan Asing Berbendera Malaysia, Selamatkan Potensi Kerugian Rp19,9 Miliar
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Mulyanto. (Biro Pemberitaan DPR RI)

Wowsiap.com - Menteri Perdagangan yang baru dilantik, diharapkan dapat menurunkan harga minyak goreng. Selain itu, menteri baru juga diingatkan bahwa tugas dan tanggungjawabnya terhadap masalah bangsa sangat besar.

“Sehingga dalam melaksanakan tugas tersebut, harus benar-benar profesional dan tidak tebang pilih. Apalagi, pemerintah masih hutang janji ke masyarakat untuk menurunkan harga minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET),” kata Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Mulyanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/6).

Dia juga mengingatkan bahwa dua pekan lalu, Presiden Joko Widodo berjanji dapat menurunkan harga minyak goreng. Namun hingga hari ini, harga minyak goreng masih di atas HET.

“Menteri baru nanti harus bisa membantu presiden memenuhi janjinya menurunkan harga minyak goreng. Jangan malah ikut-ikutan tebar janji, tapi ujug-ujungnya malah mau menghapuskan minyak goreng curah,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, melempar wacana penghapusan minyak goreng curah. Hal itu harus ditolak dan memberi mengingatkan agar pemerintah tidak mengangkat isu yang kontroversial tersebut.

“Isu ini wacana yang sudah lama dan pemerintah sendiri yang membatalkannya. Memang dibandingkan minyak goreng kemasan, minyak goreng curah kurang higienis, lebih sulit handlingnya, serta terpengaruh langsung terhadap kenaikan harga CPO,” tandasnya.  

Dominan
Namun demikian, masyarakat kecil serta UMKM masih sangat membutuhkannya. Minyak goreng curah untuk konsumsi masyarakat dan industri menempati porsi dominan, sebesar 3,7 juta ton pada tahun 2021 atau sekitar 74 persen dari kebutuhan minyak goreng nasional.

“Sehingga, pemerintah jangan seperti pepatah buruk rupa cermin dibelah. Karena tidak mampu mengendalikan pasokan dan harga minyak goreng curah, maka malah dihapuskan,” tegasnya.

Ketimbang membuat bising, lanjutnya, sebaiknya pemerintah langsung hapus minyak goreng curah tersebut kalau berani. Yang jelas, hal itu akan menuai penolakan yang luas dari masyarakat.

“Masyarakat kecil masih membutuhkan minyak goreng yang terjangkau harganya. Karenanya ketimbang mengangkat wacana itu, maka sebaiknya pemerintah fokus mengendalikan ketersediaan dan harga minyak goreng, baik curah maupun kemasan,” ucapnya.

Sehingga, tidak melempar isu baru yang tidak penting dan mendesak. Yang justru bisa jadi malah akan menimbulkan masalah baru. “Apalagi, hari ini minyak goreng curah masih langka dan mahal di atas HET,” tukasnya.